Dandim 0815/Mojokerto Bina Generasi Muda Menjadi Patriot Bangsa
Mojokerto, – Dandim 0815/Mojokerto Letkol Inf Beni Asman, S.Sos., M.H., didaulat menjadi narasumber materi wawasan kebangsaan dan bela negara bagi generasi muda, di Meeting Room Royal Caravan Hotel & Outbond Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (24/08/2022)
Kegiatan bertajuk Pendidikan Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda Tahun 2022 yang digelar Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto kali ini mengusung tema ”Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Sebagai Wujud Perlindungan Kepada Masyarakat”, dan diikuti puluhan mahasiswa/mahasiswi dari Perguruan Tinggi di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Pada pengantar materi berjudul ”Cinta Tanah Air Untuk Mempertahankan NKRI”, Letkol Inf Beni, menjelaskan pengertian Cinta tanah air, yaitu perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari seorang warga negara untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya dari segala ancaman dan gangguan. ”Dari kecintaan terhadap tanah air ini, maka dengan sendirinya akan timbul sikap dan semangat bela negara”, jelasnya.
Pada kesempatan ini, Letkol Beni juga menjelaskan tentang wawasan kebangsaan, mulai pengertian, pemaknaan, pemahaman dan penerapan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. ”Pemahaman dan revitalisasi wawasan kebangsaan ini sangat diperlukan sebagai upaya pembinaan jati diri bangsa agar mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi bangsa terlebih di era digital dewasa ini yang semakin dinamis”, tegasnya.
Dihadapan puluhan mahasiswa ini, Letkol Beni juga menjelaskan tentang Bela Negara. Ditandaskannya, bela negara merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga negara sesuai yang diamanatkan konstitusi negara, Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 menyatakan ”Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Pun demikian, pada Pasal 9 ayat 1 UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
”Untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara ini, salah satunya dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai bela negara, yaitu Cinta tanah air, Sadar berbangsa dan bernegara, Yakin Pancasila sebagai ldeologi negara, Rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan Memiliki kemampuan awal bela negara”, tandasnya.
Sebagai anak bangsa, sambungnya, kita patut berbangga, karena kita di Indonesia secara gemilang berhasil mempersatukan anak-anak bangsa yang pluralistik menjadi satu bangsa dan satu tanah air. Namun demikian, persatuan tidak boleh mematikan keanekaragaman atau kemajemukan, pun sebaliknya, keanekaragaman/kemajemukan tidak boleh menjadi pemecah belah namun harus menjadi kekuatan yang memperkaya persatuan diantara anak bangsa.
Masih sambungnya, pemuda selalu di depan dan berperan penting dalam Sejarah Indonesia. Kita tengok ke belakang, Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia telah memberi pelajaran, bahwa perjuangan parsial dan bersifat kedaerahan tidak membawa keberhasilan. Namun ketika seluruh pemuda bersatu padu, berjuang bersama-sama, baik pada saat Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, maupun Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, akhirnya perjuangan yang dilandasi persatuan dan kesatuan yang kokoh tersebut, dapat membuahkan hasil yang gemilang, yaitu Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Pada penutupnya Letkol Beni, mengingatkan para peserta, bahwasanya membangun rasa dan semangat kebersamaan sesama anak bangsa. Karena misi yang diamanatkan dalam wawasan kebangsaan yaitu agar warga negara Indonesia membina kebersamaan dengan jiwa besar dan tetap setia terhadap tanah air. ”Ini menjadi tugas kita bersama untuk terus merawat kondisi ini secara estafet sampai generasi terakhir NKRI”, ujarnya mewanti-wanti.
Tampak hadir dalam kegiatan, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto Drs. Nugraha Budhi Sulistya, M.Si., Danramil 0815/17 Trawas Kapten Arh Suminto, Kabid Ideologi dan Wasbang pada Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Mari Sudiastati, dan perwakilan Mahasiswa/Mahasiswi selaku peserta dari sejumlah Perguruan Tinggi, yaitu Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet, Institut Agama Islam (IAI) Uluwiyah Mojosari, STIE Al Anwar, Sooko, Sekolah Tinggi Teologi Injil Abdi Allah (STTIAA) Pacet dan STIKes Majapahit, Mojoanyar.