Menteri Pertanian Republik Indonesia hadiri Panen Raya Shorgum dan Tinjau Pabrik Pengolahan Shorgum di wilayah Kecamatan Kesamben
Jombang-Kesamben – Tepatnya di Desa Carangrejo dan Desa Kedungmelati Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang,Bapak Prof.Dr.H.Syahrul Yasin Limpo SH.,Msi.,MH Menteri Pertanian Republik Indonesia bersama rombongan melakukan kunjungan kerja meninjau panen Shorgum di lahan pertanian Desa Carangrejo dan meninjau Pengolahan Shorgum di pabrik pengolahan Shorgum PT Sedana di Desa Kedungmlati.Didampingi Wakil Bupati Jombang,Dandim 0814 Jombang dan Kapolres Jombang,Bapak Menteri melaksanakan panen Shorgum secara simbolis yang menandai bahwa Shorgum siap dipanen dan diolah menjadi bahan makanan dan produk olahan lainya.kamis 15/9/2022.
“Shorgum merupakan primadona baru pengganti gandum,ditengah maraknya berita kelangkaan dan mahalnya harga gandum,shorgum memiliki nilai jual yang bersaing dan siap tampil mengisi pasar Indonesia sebagai pengganti gandum”.Tutur Bapak Menteri Pertanian dalam sambutanya.
Shorgum sendiri sudah lama dikenal dan diolah oleh PT Sedana menjadi bahan makanan dan olahan lainya,hanya saja pasarnya masih terbatas daerah-daerah tertentu,hal ini disebabkan belum populernya shorgum di kalangan petani Indonesia.
Bapak H.Slamet selaku Pengagas berdirinya Pabrik pengolahan Shorgum di Desa Kedungmelati menuturkan,”Rasa bangga dan haru serta syukur yang besar,Bapak Menteri Pertanian berkenan berkunjung ke PT Sedana untuk meninjau pabrik pengolahan shorgum.Shorgum merupakan varietas tanaman sejenis tebu dengan buah menyerupai milek(pakan burung kenari),atau lebih dikenal masyarakat sebagai jagung cakul,tanaman ini biasanya ditanam di pematang sawah pada saat masa tanam padi,tujuan ditanam shorgum adalah sebagai pengalih perhatian hama burung pipit agar tidak menyerang tanaman padi.Dewasa ini shorgum dibudidaya seperti halnya tanaman padi ataupun jagung,shorgum juga bisa dijadikan berbagai macam olahan pangan,di antaranya beras shorgum,tepung shorgum,gula shorgum,sirup shorgum dan kecap shorgum.Kesemua olahan tersebut mempunyai nilai jual tinggi di pasar,khususnya daerah Jakarta.Untuk saat ini pemenuhan pasar masih belum bisa maksimal,karena terkendala bahan baku.Besar harapan,petani semakin mengenal budidaya shorgum,sehingga bahan baku bisa melimpah dan pemenuhan pasar bisa maksimal.”Ucap Bapak H.Slamet.
Letkol Infanteri Hanafi selaku Dandim 0814 Jombang,menginstruksikan kepada Babinsa Koramil Kesamben,”agar menimba ilmu budidaya shorgum dan pemasaran olahan Shorgum kepada Bapak H.Slamet,diharapkan ilmu yang di dapat,bisa menambah pemasukan anggota dan bermanfaat dimasa purna nantinya.”Tegas Dandim Jombang.
Untuk saat ini,harga biji Shorgum di petani mencapai Rp 8.000/kg dan harga batang shorgum mencapai Rp 800/kg.Untuk bijinya diolah menjadi Beras Shorgum dan Tepung,sedangkan batangnya diolah menjadi Gula Shorgum,Sirup Shorgum dan Kecap Shorgum.(Pendim0814)